|

Loading...

Selamat Datang di MediaPendamping.Com ➤ Tajam - Terpercaya - Berimbang ➤ Semua Wartawan MediaPendamping.Com Dilengkapi Dengan ID Card Wartawan dan Nama Wartawan Tersebut Ada di Box Redaksi.

Renungan Minggu : Membuat Allah tersenyum Nats: Bilangan 6:24-27

 

Ket Foto  :  Senyuman adalah penunjukan atau ekspresi  kecil seseorang ketika lagi merasa senang atau bahagia

MEDIAPENDAMPING.COM - Senyuman adalah penunjukan atau ekspresi  kecil seseorang ketika lagi merasa senang atau bahagia, atau merespon seseorang dengan positif. Senyuman juga menjadi gambaran orang percaya, karena orang percaya dekat dengan Tuhan yang adalah sumber damai sejahtera.


Kalau kita lihat dalam Bilangan 6:24-27 berbicara tentang berkat yang biasa dilakukan di akhir ibadah, yang dimana ada penekanan pada ayat tersebut berfirman "TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia"  atau dalam bahasa Ibrani – ("Yāʾēr Adōnāi pānāw ēlekā viḥunékā ...)  yang artinya "Tuhan tersenyum kepadamu"(respon bahagia Tuhan terhadap orang percaya), sukacita, gembira, senang, sehingga Tuhan memberikan kasih karunia. Bayangkan jika orang tua kita tersenyum kepada kita, orang-orang tersenyum kepada kita, ini artinya kita memberikan dampak positif yang membuat orang senang melihat kita, apalagi Tuhan. Jadi bagaimana agar Tuhan tersenyum kepada kita?. Ada tiga cara yang saya dapati untuk kita dapat lakukan agar Allah tersenyum kepada kita:

Baca Juga 

>>>  Renungan Minggu : Kunci hidup bahagia didalam Tuhan Nats: Mazmur 128:1

>>>  Renungan Minggu : Berkenan di hadapan Allah Nats: Matius 3:13-17

>>>  Renungan Minggu : Menjadi Kebanggaan Tuhan Nats: Ayub 1:8


loading...

1. Percaya kepadaNya dengan penuh.

- Pada zaman modern sekarang, sangat sulit ditemukan orang yang benar-benar memiliki kepercayaan kepada Allah, karena kehidupannya dipenuhi dengan ketakutan. Kalau kita lihat dalam kepercayaan Abraham (Kejadian 15:6) dikatakan "Lalu percayalah Abram kepada Tuhan" atau dalam bahasa Ibrani ="aman" yang artinya berarti bertekun dalam mempercayai dan yakin dengan menyatakan kesetiaan yang bersifat taat. Inilah iman yang dimiliki Abram. Hatinya terarah kepada Allah dalam kepercayaan, ketaatan dan penyerahan yang tetap. Kata "percayalah" disini dalam bahasa Indonesia artinya "Mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar dan nyata". 


Kita bisa lihat  besarnya kepercayaan seorang Abraham kepada Allah, padahal Abraham disuruh keluar dari tempatnya, ke tempat dimana dia belum mengetahui situasi dan kondisinya. Jadi untuk membuat Allah tersenyum adalah jika kita percaya kepadaNya dan jangan pernah ada rasa takut atau ragu-ragu. Mungkin bisa kita lihat keadaan zaman sekarang memang sangat menakutkan, bahkan sakit penyakit sedang merajalela di seluruh dunia (Covid 19), yang membuat kita merasa takut untuk melakukan aktifitas. 


Bagi orang yang benar-benar percaya, seharusnya apapun masalah atau situasi dan keadaan, tidak akan memilki rasa takut, bukan berarti kita tidak berjaga-jaga dalam menjaga diri kita dengan mematuhi protokol kesehatan(berhikmat), dan tidak ada kata ragu-ragu dalam keyakinan, karena Tuhan beserta orang-orang percaya kepadaNya(Roma 8:28), jadi sekalipun kita dalam keadaan sakit, ekonomi menurun, pekerjaan tidak lancar,  jangan takut sebab Tuhan beserta kita.


2. Selalu bersyukur terus menerus dengan memuji Allah. 

- Nuh adalah salah satu contoh bagaimana bersyukur kepada Tuhan(Kejadian 8:20). Allah sangat senang dengan pujian. Setiap orang pasti senang di puji bahkan jika di agung-agungkan didepan orang, begitu juga Allah, sangat senang di puji, di agungkan bahkan di ceritakan kepada orang yang belum mengenal Dia. Ada banyak orang-orang pada zaman sekarang lebih senang dirinya sendiri yang dipuji, keluarganya, pekerjaannya, hartanya, mobilnya dan lain-lain, sehingga membuat dirinya sombong, padahal Allah lah sumber dari segala sesuatunya (Kolose 1:16).


3.  Taat dan kembangkan kemampuanmu.

- Kejadian 1:26, Matius 28:19-20. Ayat ini menjelaskan kepada orang percaya, bahwa manusia memiliki kemampuan yang sudah diberikan secara otomatis dalam penciptaanya. Tidak ada yang tidak memiliki kemampuan atau keahlian masing-masing sesuai talenta yang dipercayakan. Talenta yang dimaksudkan bukan tentang main musik piano, nyanyi, bermain drum, tetapi tentang apa yang Tuhan percayakan kepada kita, entah itu pekerjaan, keluarga, ladang, usaha, musik dan lain-lain, kembangkan dengan ketaatan penuh kepada Allah.


Hosting Unlimited Indonesia


Kesimpulan: Buatlah Allah tersenyum lewat hidup kita, dengan percaya penuh kepadanya, jangan ada rasa takut sekalipun situasi dan keadaan tidak seperti yang kita harapkan, karena Tuhan beserta kita. Oleh sebab itu, syukuri apapun keadaan kita baik atau buruknya kondisi kita, sehingga kita tetap dapat melakukan Firman Tuhan dengan taat dan dapat terus mengembangkan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita, maka Allah akan tersenyum dan bangga dengan diri kita, sehingga berkat, perlindungan, kasih karunia,  dan damai sejaterah akan kita terima. Amin.  (Ev. Ariston Napitupulu)

 
Komentar

Berita Terkini