|

Loading...

Selamat Datang di MediaPendamping.Com ➤ Tajam - Terpercaya - Berimbang ➤ Semua Wartawan MediaPendamping.Com Dilengkapi Dengan ID Card Wartawan dan Nama Wartawan Tersebut Ada di Box Redaksi.

Renungan Minggu : Menjadi kebanggaan Tuhan Nats: Ayub 1:8

 

Ket Foto : Ilustrasi Permata Yang Indah Menjadi Kebanggaan Yang Memiliki nya

MEDIAPENDAMPING.COM - Bangga, adalah suatu kata dimana orang banyak berbagai pendapat positif dan negatif. Negatif dapat di artikan bangga itu sombong atau angkuh, namun Tuhan Allah membanggakan Ayub dengan arti positif. 


Dalam ayat ini kita akan belajar sebesar apa bangganya Allah terhadap Ayub. Kalau kita lihat salam penekanan pada pasal 1:8, dapat diartikan bahwa, Allah sangat puas atau bangga dengan seseorang Ayub, yg dimana dia hidup dalam perkenanan Allah dengan konsisten. Allah bahkan memamerkan dan memunjukan kepada Iblis betapa banggaNya Allah kepada Ayub dengan yakin.


BACA JUGA :  Renungan Minggu : Salah Satu Karakter Tuhan Dalam Manusia Adalah Pemimpin


loading...


Kita akan belajar bagaimana Ayub dapat menjadi kebanggaan Tuhan?


1. Ayub memiliki prinsip jujur yang kuat dan menjahui kejahatan(Yakub 1:1).

- Dari ayat ini kita bisa lihat, sekalipun dia kaya dan bergelimang harta, namun dia tidak pernah melakukan kecurangan dalam berbisnis, usaha, menggaji karyawan termasuk perpuluhan. Prinsip ini seharusnya kita juga dapat melalukannya jika kita kuat dalam kejujuran sekalipun situasi dan kondisi dapat memicu kecurangan. 


Tidak hanya itu, Ayub menghindari yang namanya pergaulan yang jahat dimata Tuhan. Menurut saya, ini tidaklah mudah jika kita banyak memiliki harta, karena orang pada umumnya akan berfoya-foya menghaburkan harta dengan teman-teman yang mungkin sama kayanya. Jadi dari ayat ini, kita bisa tahu bahwa prinsi jujur dan menjahui kejahatan sangat berpengaruh dalam masa depan kita didalam Tuhan, jadi pastikan kita memiliki prinsip tersebut agar promosi Tuhan datang dalam hidup kita.


2. Ayub  selalu mengintropeksikan dirinya.

-Dalam Yakub  1:4-5, kita bisa lihat Ayub selalu memperbaiki jika ada kesalahan yang dilakukan oleh Ayub ataupun keluarganya, ini artinya Ayub selalu mengintropeksikan dirinya secara konsisten. Dari sini kita belajar bagaimana seorang Ayub yang kaya, bahkan kehidupannya yang saleh, namun tetap mengintropeksinya dirinya. Sering kali kita, yang bahkan belum ada apa-apanya, kita merasa benar dalam sikap dan perilaku kita, bahkan dalam kehidupan rohani(pelayanan) sekalipun.


BACA JUGA :  Renungan Minggu : Menyadari Tujuan Tuhan Dalam Kehidupan Kita. Kejadian 1:26, Matius 28:18-20


Hosting Unlimited Indonesia               


Jika kita tidak mengintropeksikan diri kita, maka kita akan cenderung sombong bahkan lupa siapa diri kita yang dimana kita seharusnya menjadi kebanggaannya Tuhan. Kita merasa bahwa kita lebih penting dari orang-orang lain karena kita kaya akan harta, talenta, cantik, ganteng pintar dan sebagainya.


Kita merasa bahwa pelayanan Gereja tidak akan berjalan baik tanpa kita, perusahaan tidak berjalan dengan baik tanpa kita dan seterusnya. Ini adalah kesombongan yang membuat kita jauh daripada Allah. Jadi mari kita mengintropeksikan diri kita apa yang salah yang harus diperbaiki, dan minta pengampunan daripada Tuhan, agar kita menjadi kebanggaanya Allah.


3. Ayub tidak merasa memiliki, tetapi dimiliki(rendah hati). Ayub 1:21

- Ayat ini menunjukan bahwa sejak awal bahkan hingga akhir Ayub tidak merasa apa yang dia miliki, harta, karyawan, perusahaan, keluarga dan lain adalah miliknya, tetapi milik Tuhan. 


Dari ayat ini jelas bahwa betapa rendah hatinya Ayub dalam segala keadaan. Prinsip(rendah hati) inilah yang membuat Ayub menjadi kebanggaan Allah. Rendah hati adalah kunci Ayub untuk melakukan segala sesuatunya, pekerjaan, keluarga dan sebagainya, sehingga dia sangat diberkati dengan kelimpahan yang murni tanpa ada dosa. Jadi pastikan kita memiliki kerendahan hati untuk mau belajar dan bertumbuh dengan baik dalam kedewasaan rohani.


4. Ayub mengenal Allah secara akurat(Ayub 1:22).

- Jika kita lihat dalam Ayat ini, sudah dapat di pastikan Ayub sangat mengenal Allah secara akurat, karena dia tahu rancangan Allah adalah mendatangkan kebaikan( Roma 8:28). Jadi Ayub sangat mengenal Allah begitu akurat sehingga dia tidak menyalahkan Allah dalam situasi dan kondisi yang sangat berat sekalipun.


Kita seringkali memyalahkan orang lain, waktu, keadaan, bahkan Tuhan pun kita salahkan karena keadaan situasi sekarang yang membuat kita frustasi, padahal Allah mempunyai rencana yang luar biasa kepada kita. Jadi pastikan kita selalu mengenal Allah dengan akurat, berdoa baca Firman Tuhan secara konsisten dan merenungkan siang dan malam. 


Cara Cepat Hamil



Kesimpulan: Menjadi kebanggaan Allah itu sangatlah indah, butuh kesadaran dari diri kita sendiri, dimana kita adalah umatNya yang sangat di kagumi dan di banggakan oleh Allah. Jadi hiduplah dalam ke konsistenan dalam prinsip yang benar, sehingga kita bisa mengenal Allah secara akurat dan kita menjadi kebanggaan Allah. Amin  ( Ev. Ariston Napitupulu )

 
Komentar

Berita Terkini