Ket Foto : Brader Minor sedang melakukan aksi manggung di Kopi Kereta Api Psr 7 Tembung |
"Pengamen jalanan sudah naik kelas, Mereka tidak lagi hanya bermodalkan gitar bolong. Penghibur jalanan itu sudah bermodalkan sound system atau seperti layaknya sebuah Band," Kata Brader Minor Ketua Kelompok Penyanyi Jalanan Kota Medan.
Didalam pandangan masyarakat dan pengamatan oleh awak mediapendamping.com, ada beberapa dampak yang terjadi dilapangan dengan adanya pengamen jalanan ini yaitu dampak Negatifnya: berbahasa kasar, berprilaku keras, dekat dengan kriminalitas dan menimbulkan kemacetan lalu lintas, kemudian dampak positifnya: memperkecil angka pengangguran, rasa persaudaraan yang kental, timbulnya rasa solidaritas tinggi.
Baca Juga :
• Luhkum di SMA N 2 Medan: Kendalikan Jarimu dan Katakan 'Tidak' Pada Narkoba
• Gelar Rapat Kepengurusan, IMO Sumut Persiapan Panitia Musda dan Pelantikan
Ketika awak mediapendamping.com menghubungi Ketua Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) brader minor via selular tentang pembinaan yang sudah dilakukan," Kami sudah melakukan beberapa pembinaan berupa pelatihan cara beretika yang baik, bersopan santun, pembinaan agama, bahkan kami mengundang pemusik senior untuk bagaimana bermusik yang baik dan profesional," kata brader minor lebih lanjut.
Untuk itu peran serta pemerintah diharapkan dapat memberi kesempatan kepada mereka untuk mengasah keahliannya dalam bermusik dengan sering melakukan pagelaran musik, lomba cipta karya musik dan lain- lainnya. Semoga kedepannya dari pemusik jalanan akan muncul talenta - talenta yang bisa membawa harum nama Indonesia, baik di dalam negeri maupun luar negeri. (Donald Sinaga)