Foto: istimewa |
Tuntutan itu diajukan Jaksa Penuntut Umum ( JPU) Haslinda Hasan dihadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan diketuai Oloan Silalahi.
Baca juga:
>> DPRD Kota Medan Melaksanakan Rapat Paripurna Penyampaian Usulan Kepala Daerah
>> Haris Kelana: Terkendala Pimpinan, Komisi IV DPRD Medan Tidak Bisa Lakukan RDP
JPU berkeyakinan terdakwa terbukti melanggar pasal 112 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Ceritanya, terdakwa Parningotan ditangkap saat transaksi sabu di pinggir Jalan GM Panggabean Medan, Jumat, 4 November 2022 sekira pukul 18.30 Wib
Untuk menangkap terdakwa, polisi dari Ditresnarkoba Polda Sumut melakukan penyamaran sebagai pembeli ( undercover buy)
Semula polisi menghubungi Amar(Lidik) memesan sabu seberat 50 gram seharga Rp 15 juta
Amar pun menyanggupi permintaan polisi yang melakukan penyamaran.Amar menghubungi rekannya Khairul( Lidik) dan Bogel ( Lidik) untuk menyuruh terdakwa Parningotan menjemput sabu ke Glugur untuk diantarkan ke Stadion Teladan Kota Medan dan sekira pukul 16.45 terdakwa bertemu Bogel (dalam lidik) dan menyuruh terdakwa untuk bertemu di Pinggir Jalan Gaharu Gang Murni Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan sekira pukul 17.00 Wib terdakwa bertemu dengan Bogel lalu Bogel menyerahkan buah bungkusan plastik warna hitam yang berisikan N sabu seberat 44,32 gram
Setelah terdakwa menerima sabu tersebut, langsung bergegas menuju Stadion Teladan Medan dan sekira pukul 18.30 Wib terdakwa sampai di Pinggir Jalan GM Panggabean Kelurahan Teladan Barat kemudian terdakwa menghubungi polisi yang ingin membeli sabu tersebut.
Setelah saksi polisi datang, terdakwa Parningotan langsung membuka bungkusan yang dibawanya.Ketiga polisi yang berada didekat terdakwa langsung melakukan penangkapan.
Dari bungkusan yang dibawa terdakwa, polisi menyita sabu seberat 44,32 gram dan ponsel merk Nokia.
Untuk pemeriksaan lanjut, terdakwa Parningotan dibawa
ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut  untuk penyidikan lebih lanjut.
Diinterogasi, terdakwa mengakui nekad membawa sabu tersebut karena berharap upah Rp500 ribu yang dijanjikan Khairul
JPU Haslinda saat membacakan nota tuntutan dihadapan Majelis hakim diketuai Oloan Silalahi (pung/Cut)