 |
| Ket Foto : Humas Mabes Polri Mengggelar Diskusi Dengan Polresta Yogyakarta |
Diskusi berlangsung di Kepolisian Resort Kota (Polresta) Yogyakarta dan dihadiri jajaran dan tokoh agama serta warga sekitar pada Kamis (20/5).
Forum diskusi yang dipimpin oleh tim Humas Mabes Polri ini bertujuan untuk mengedukasi dan menginformasikan kepada seluruh jajaran Polda Yogyakarta agar pencegahan radikalisme dapat menciptakan kota yang tertib dan aman dari teror.
Baca Juga :
•• Call Center 110 Sudah Bisa Diakses Masyarakat, Poldasu: Laporan Palsu Akan Dihukum
•• Camat Sipahutar Hadir Dalam Pelaksanaan Labelisasi Keluarga Penerima PKH, Bukti Transparansi
•• Polri Peringatkan Soal Warga Hina Palestina di Medsos : Jika Timbulkan Kegaduhan Ditangkap
Kepala Bagian Pensat Humas Polri Kombes Hendra Rochmawan mengatakan perkembangan teroris di Indonesia saat ini menjadi catatan khusus bagi polisi.
“Kondisi Kamtibmas saat ini dimana program yang kita ikuti berkembang melalui teman-teman khususnya di wilayah Yogyakarta dan kemarin kita datang dari Sumatera, Kalimantan dan saya menjawab perkembangan terorisme yang masih menjadi catatan untuk Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Abdul Muhaimin, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, mengatakan perilaku ekstrem ini menjadi salah satu ciri khas keterlibatan masyarakat dalam terorisme.
“Negatifnya ekstrim, tidak ada nilai positifnya sama sekali. Ekstrimisme yang melahirkan ekstrimitas ini juga yang akan melahirkan terorisme,” jelasnya.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah meresmikan gerakan “Indonesia Raya Bergema”.
Kepala Humas Polda DIY, Kombes Yulianto menjelaskan, program Gema Indonesia Raya pertama kali digelar di Polda DIY.
“Nanti, setiap hari di tempat umum baik di kantor swasta maupun pemerintah, lagu Indonesia Raya akan diperdengarkan setiap jam 10 pagi,” kata Yulianto di Gedung Polda DIY, Kamis (20/5). (Maldon Pasaribu)
