Ket Foto : Ilustrasi Vaksin |
Imunogenesitas sendiri merupakan kemampuan vaksin dalam menetralkan atau membunuh virus. Dengan begitu, BPOM resmi memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) atas vaksin CoronaVax oleh perusahaan Sinovac.
Lebih lanjut, hasil efikasi dari vaksin tersebut dilihat berdasarkan antibodi yang dibentuk oleh tubuh pasca diberi suntikan. Di situ, akan terlihat kemampuan dari antibodi tubuh dalam menetralkan virus corona jenis baru tersebut.
Ada pun pada penyuntikkan pertama, pembentukan antibodi terlihat di hari ke-14 dengan hasil sebesar 99,74 persen. Selanjutnya, penyuntikkan kedua diberikan selang tiga bulan setelahnya. Hasilnya pun tak jauh berbeda, yakni sebesar 99,23 persen.
"Hal ini menunjukkan bahwa sampai dengan tiga bulan, individu yang disuntik vaksin masih memiliki antibodi yang tinggi, yakni 99,23 persen," imbuhnya.
Berdasarkan hasil evaluasi efikasi secara keseluruhan, Penny menjabarkan bahwa angka sudah di atas standard WHO yakni 65,3 persen. Sehingga, EUA resmi diterbitkan untuk syarat program vaksinasi.
Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Oleh karena itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun. (Dedi Eko)
Sumber : Viva.co.id