 |
| Lokasi perisiwa tertabrak kereta api anak gadis di medan |
Bila ajal belum datang, ditabrak kereta api pun masih bisa selamat. Ini yang terjadi di perlintasan kereta api Jalan Sutomo, Kamis (27/06).
Febri Br Sinaga. Cewek yatim asal Medan ini hampir menyusul sang bapak. Ketika tubuhnya terpelanting dan masuk ke kolong kereta Bandara Kualanamu-Kota Medan.
Para saksi mata yang melihat langsung kejadian itu, Gotman Sinabutar (46), mengatakan korban berdiri pas di tengah rel. Gotman, yang kenal dengan Febri, mengatakan korban mengalami penyakit epilepsi.
Febri Br Sinaga. Cewek yatim asal Medan ini hampir menyusul sang bapak. Ketika tubuhnya terpelanting dan masuk ke kolong kereta Bandara Kualanamu-Kota Medan.
Para saksi mata yang melihat langsung kejadian itu, Gotman Sinabutar (46), mengatakan korban berdiri pas di tengah rel. Gotman, yang kenal dengan Febri, mengatakan korban mengalami penyakit epilepsi.
"Kemungkinan penyakit epilepsinya datang. Dia nggak tahu sedang berdiri di sana," jelas Gotman.
Gotman pun berteriak ketika Kereta Api Railink datang arah Bandara Kualanamu. Tapi upayanya menghentikan laju kereta api itu gagal. Kereta pun menabrak Febri.
Febri kemudian masuk ke kolong kereta. Gotman menduga Febri tewas. "Matilah anak ini, pikirku," tambah Gotman.
Begitu menabrak Febri, kereta pun berhenti. Sementara korban masih berada di kolong dan masih hidup. pada moment itulah banyak orang yang mengabadikan peristiwa itu.
Setelah dievakuasi dari kolong kereta api, Febri langsung dibawa ke rumah sakit. Pada peristiwa itu, Febri mengalami luka kecil di bagian kepala sebelah kanan dan dagu.
Febri adalah anak yatim yang pada saat ini tinggal dengan ibunya, Br Silitonga. Mereka tinggal di salah satu kamar di Gereja Advent, Jalan Martapura, pas di pinggir rel kereta api.
Br Silitonga mengatakan, anaknya itu mengidap penyakit epilepsi. "Dia berhenti sekolah sejak kelas IV SD," kata Silitonga seperti dilansir dari detikcom di Gereja Advent, Medan, Kamis (27/6/2019).
Gotman pun berteriak ketika Kereta Api Railink datang arah Bandara Kualanamu. Tapi upayanya menghentikan laju kereta api itu gagal. Kereta pun menabrak Febri.
Febri kemudian masuk ke kolong kereta. Gotman menduga Febri tewas. "Matilah anak ini, pikirku," tambah Gotman.
Begitu menabrak Febri, kereta pun berhenti. Sementara korban masih berada di kolong dan masih hidup. pada moment itulah banyak orang yang mengabadikan peristiwa itu.
Setelah dievakuasi dari kolong kereta api, Febri langsung dibawa ke rumah sakit. Pada peristiwa itu, Febri mengalami luka kecil di bagian kepala sebelah kanan dan dagu.
Febri adalah anak yatim yang pada saat ini tinggal dengan ibunya, Br Silitonga. Mereka tinggal di salah satu kamar di Gereja Advent, Jalan Martapura, pas di pinggir rel kereta api.
Br Silitonga mengatakan, anaknya itu mengidap penyakit epilepsi. "Dia berhenti sekolah sejak kelas IV SD," kata Silitonga seperti dilansir dari detikcom di Gereja Advent, Medan, Kamis (27/6/2019).
